Jumat, 04 Januari 2019

5 Burung Indah Indonesia Yang Terancam Punah.

Halo kawan!

Apa kabar nih? Sangat baik yah! Siapa yang suka burung disini nih, admin kali ini akan membagikan hasil rangkuman admin mengenai burung-burung indah dari tanah air kita Indonesia kekalian semua. Langsung aja yuk!

1. Cendrawasih

Sumber: www.anehdidunia.com

Cendrawasih adalah burung khas dari Pulau Papua yang tak diragukan lagi keindahan bulunya. Bulu Cendrawasih terutama yang jantan memiliki keindahan yang tiada duanya, layaknya seorang bidadari yang turun dari surga. Ukuran burung Cenderawasih sangat beragam, mulai dari yang berukuran 15 cm dengan berat 50 gram seperti pada jenis Cendrawasih Raja, hingga yang berukuran 110 cm yakni Cendrawasih Paruh Sabit Hitam atau yang beratnya mencapai berat 430 gram seperti pada Cendrawasih Manukod Jambul bergulung. Burung Cendrawasih layak digelari sebagai Burung Surga (Bird of Paradise) karena keindahan bulunya. Burung Cendrawasih dikelompokkan sebagai species dari family Paradisaeidae. Burung ini hanya dapat dijumpai di Indonesia bagian timur, Papua Nugini, dan Australia bagian timur. Cendrawasih terdiri atas 14 genus dan 43 spesies. Diantara 30 speciesnya ada di Indonesia. Oleh masyarakat Papua, burung Cendrawasih dipercaya sebagai titisan bidadari dari surga. Dulunya burung ini dianggap sebagai burung cantik tetapi tidak berkaki. Mereka tidak akan turun ke tanah, tetapi hanya berada di udara saja lantaran bulu-bulunya yang indah. Karena itu kemudian burung Cenderawasih dikenal sebagai Bird of Paradise atau Burung dari Surga.

2. Jalak Bali

Sumber: www.jalaksuren.net

Jalak Bali merupakan burung kicauan khas dari Pulau Bali. Seluruh tubuh Jalak Bali berbulu putih kecuali pada ujung ekor dan sayap berwarna hitam. Serta yang paling khas dari burung ini adalah pipinya yang tak berbulu sehingga terlihat berwarna biru layaknya memakai topeng. punya ciri-ciri yang khusus. Jalak Bali hanya dapat dijumpai di hutan pada bagian barat pulau Dewata tersebut. Orang yang pertama kali mendeskripsikan spesies burung Jalak Bali dan penjelasannya ini ke dunia pengetahuan adalah Walter Rothschild pada tahun 1912. Burung Jalak Bali atau Leucopsar Rothschildi merupakan sejenis burung kicauan berukuran sedang sekitar 25 cm. Seringnya penangkapan liar, hilangnya habitat asli Jalak Bali, dan juga daerah dimana burung ini dapat dijumpai begitu terbatas. Hal ini membuat populasi Jalak Bali semakin menurun dan terancam punah pada kurun waktu yang singkat.

3. Bidadari Halmareha

Sumber: www.mongabay.co.id

Burung Bidadari Halmahera merupakan burung endemik dari Maluku. Satwa yang satu ini memang pantas digelari Si Genit dari Maluku Utara, pasalnya burung ini mempunyai gerak tarian yang indah dan terkesan genit saat merayu pasangannya. Sayangnya burung Bidadari ini semakin hari semakin langka. Meskipun oleh IUCN Redlist hanya dikategorikan sebagai Least Concern, tetapi di lapangan burung berbulu indah layaknya bidadari ini semakin jarang ditemui. Burung ini pertama kali ditemukan oleh Alfred Russel Wallace pada tahun 1858. Burung langka ini merupakan anggota family Paradisaeidae (Cenderawasih) dan merupakan satu-satunya anggota genus Semioptera. Masyarakat lokal mengenal burung ini dengan sebutan weak-weka, sedangkan dalam bahasa Inggris disebut Standardwing atau Bird Of Paradise. Burung Bidadari ini berukuran sedang sekitar 28 cm, berwarna coklat kehijauan zaitun. Burung bidadari jantan mempunyai mahkota berwarna ungu dan ungu-pucat mengkilat serta warna hijau zamrud pada dadanya. Sementara betinanya berukuran lebih kecil  berwarna coklat zaitun serta punya ekor lebih panjang dibandingkan burung jantan.

4. Cendrawasih Botak

Sumber: ternakdanburung.blogspot.com

Burung Cenderawasih Botak atau Cicinnurus respublica merupakan salah satu satwa endemik Indonesia bagian timur yang dilindungi. Burung ini dapat ditemui  di daerah dataran rendah Pulau Waigeo dan Batanta, Kabupaten Raja Ampat, Provinsi Papua Barat, Indonesia. Masyarakat sering menyebutnya dengan Cenderawasih Tanah atau Cenderwasih Helm karena kepalanya yang polos tanpa bulu merip helm. Cendrawasih Botak adalah sejenis burung pengicau berukuran kecil, dengan panjang sekitar 21 cm, burung jantan dewasa memiliki bulu berwarna merah dan hitam dengan tengkuk berwarna kuning, mulutnya berwarna hijau terang, kaki berwarna biru dan dua bulu ekor ungu metalik melingkar. Kulit kepalanya polos tanpa bulu berwarna biru muda terang.

5. Elang Flores

Sumber: nusantarakaya.com

Elang flores atau Nisaetus floris merupakan jenis elang berukuran besar berkisar antara 71-82 cm. Meskipun namanya elang flores, burung ini dapat dijumpai juga di Pulau Lombok, Sumbawa, serta pulau kecil Satonda dan Rinca. Elang ini menyukai hutan dataran rendah dan submontana hingga ketinggian 1000 m diatas permukaan air seperti burung pemangsa lainnya. Teknik memangsanya yang mudah terlihat adalah berburu dari tenggeran dan terbang mengangkasa memanfaatkan aliran udara panas atau thermal soaring. Jumlah individu dewasa di seluruh persebarannya diperkirakan sekitar 100 pasang. Kecenderungan populasinya yang terus menurun membuat Badan Konservasi Dunia IUCN menetapkan bahwa burung ini selangkah lagi diambang kepunahan.

*Bonus: Merak Putih

Sumber: flonimal-nesia.blogspot.com

Merak putih atau pavo cristatus termasuk merak yang sangat langka untuk dijumpai, Merak ini memang bukan dari Indonesia, melainkan populasinya tersebar di India dan Srilangka. Merak Putih ini dapat anda jumpai di Batu Sacret Zoo, Jawa Timur.

Wah, selesailah sudah bye bye!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar